Sabtu, 26 September 2009

Sepuluh Hal yang Harus Ada Pada Sebuah Pergerakan

Pertama

AL-FAHM : Wahai saudaraku yang tulus, yang saya maksud dengan fahm (pemahaman) adalah engkau yakin bahwa ‘fikrah kita adalah fikrah Islamiyah yang bersih’. Hendaknya engkau memahami Islam sebagaimana kami memahaminya dalam batas-batas ushulul ‘isyirin (20 prinsip pergerakan)

Kedua

IKHLAS: Yang kami kehendaki dengan sikap ikhlas adalah bahwa akhul muslim dalam setiap kata, aktivitas dan jihadnya harus dimaksudkan semata-mata untuk mencari ridha dan pahala -Nya tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan, penampilan, pangkat, gelar, kemajuan, atau keterbelakangan. Dengan itulah ia menjadi tentara fikrah dan aqidah, bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.

“Katakanlah, ’Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah karena Allah Tuhan Semesta Alam. Tidak ada sekutu baginya dan dengan itulah aku diperintahkan.” (QS Al An’am:162 -163)

Dengan begitu pahamlah akhul muslim mekna slogan abadinya: “Allah tujuan kami, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah”

Ketiga

AMAL: Yang saya maksud dengan amal (aktivitas) adalah buah dari ilmu dan keikhlasan.

“Katakanlah, ’Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah amu kerjakan.”(QS At Taubah:105).

Tingkatan amal yang dituntut:

• Perbaikan diri sendiri

• Pembentukan keluarga muslim

• Pembimbingan masyarakat

• Pembebasan tanah air dari setiap penguasa asing (non-Islam) baik secara politik, ekonomi, maupun moral

• Perbaikan keadaan pemerintah sehingga menjadi pemerintahan Islam yang baik

• Usaha persiapan seluruh aset negeri di dunia untuk kemaslahatan Islam

• Penegakkan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seluruh negeri.

Keempat

JIHAD: Yang saya maksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang hukumnya tetap hingga hari kiamat.

“ Barangsiapa mati, sedangkan ia belum pernah berperang atau berniat untuk berperang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah “ (Al Hadits)

Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati dan peringkat terakhirnya adalah berperang dijalan Allah. Diantara keduanya terdapat jihad dengan pena, tangan, dan lisan berupa kata -kata yang benar dihadapan penguasa yang zhalim.. Tidaklah dakwah menjadi hidup kecuali dengan jihad. Kadar ketinggian dakwah dengan keluasan bentangan ufuknya adalah penentu bagi sejauh mana keagungan jihad dijalan-Nya dan sejauh mana pula harga yang harus ditebus untuk mendukungnya. Keagungan pahala yang diberikan kepada mujahid.

“ Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad ” (QS Al Hajj: 78)

Dengan demikian engkau telah mengerti slogan abadimu: Jihad adalah jalan kami

Kelima

PENGORBANAN: Yang saya maksud dengan tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan. Tidak ada perjuangan didunia ini kecuali harus disertai dengan tadhiyah. Demi fikroh kita, janganlah engkau mempersempit pengorbanan, karena sungguh ia memiliki balasan yang agung dan pahala yang indah. Barangsiapa yang bersantai-santai saja ketika bersama kami maka ia berdosa.

“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari dari kaum mukmin, diri dan harta mereka” (At Taubah:111)

“ Jika engkau semua taat, niscaya Allah akan memberimu balasan yang baik” Dengan demikian engkau telah mengetahui makna slogan abadimu: “Gugur dijalan Allah adalah setingi –tinggi cita-cita kami”

Keenam

TAAT: Yang saya maksudkan dengan taat adalah menunaikan perintah dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun dalam keadaan mudah, saat bersemangat maupun malas. Hal demikian karena tahapan dakwah ada tiga:

• Ta’rif: ketaatan yang tanpa reserve tidaklah dituntut, bahkan tidak lazim. Seiring dengan kadar penghormatannya kepada sistem den prinsip jamaah.

• Takwin: tahapan khusus hanya dengan kesiapan secara benar untuk memikul beban jihad yang lama masanya dan berat tantangannya. Slogan utama dalam persiapan ini: “totalitas ketaatan”

• Tanfidz: Sikap menerima dengan kesetiaan kepada bai’at ini. Tunaikan tanggung jawab yang telah dipikulkan kepadamu dan siapkan dirimu untuk setia kepadanya.

Ketujuh

TSABAT: Yang saya maksud dengan tsabat (teguh pendirian) adalah bahwa seorang akh hendaknya sentiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang menghantarkan kepada tujuan, betapapun jauh jangkauannya, dan lama masanya hingga bertemu Allah dalam keadaan yang tetap demikian. Dengan demikian ia telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua kebaikan, yaitu menang atau syahid di jalan-Nya. “Sebagian dari orang-orang yang beriman ada orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, diantara mereka ada yang gugur dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah janjinya” (QS Al Ahzab:23)

Kedelepan

TAJARRUD:Yang saya maksud dengan tajjarud (totalitas) adalah bahwa engkau harus membersihkan pola pikir dari prinsip nilai dan pengaruh individu yang lain, karena ia adalah setinggitinggi dan selengkap-lengkap fikrah.

“(Itulah) celupan Allah. Celupan siapakah yang lebih baik daripada celupan Allah” (QS Al Baqarah:138)

Manusia, dalam pandangan akh yang tulus, adalah salah satu dari enam golongan, yakni muslim yang pejuang, muslim yang duduk-duduk, muslim pendosa, dzimmi / mu’ahid (orang kafir yang terikat oleh perjanjian damai), muhayid (orang kafir yang dilindungi), atau muharib (orang kafir yang memerangi). Masing-masing dari mereka memiliki hukum sendiri dalam timbangan Islam. Dalam batas inilah individu atau lembaga ditimbang, berhak-ah ia mendapat loyalitas atau sebaliknya: Permusuhan.




Kesembilan

UKHUWWAH: Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan nurani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh dan semulia-mulianya ikatan. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan sedangkan perpecahan adalah saudaranya kekufuran. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan. Tidak ada persatuan tanpa cinta kasih. Standar minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan standar maksimalnya adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri). Akh yang tulus melihat saudara-saudara lainnya lebih utama daripada diri sendiri, karena jika tidak bersama mereka, ia tidak dapat bersama yang lain. Sementara mereka, jika tidak dengan dirinya, dapat bersama dengan orang lain. Sesungguhnya serigala hanya memakan domba yang terlepas secara sendirian. Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat sebuang bangunan, yang satu mengokohkan yang lainnya. “Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan, sebagian mereka mejadi pelindung bagi lainnya (QS At Taubah:71)

Kesepuluh

TSIQOH: Yang saya maksud dengan tsiqoh (kepercayaan) adalah rasa puasnya seorang tentara atas komandannya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan. Pemimpin adalah unsur penting dalam dakwah; tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar kepercayaan – yang timbal balik – antara pemimpin dan pasukan menjadi neraca yang menentukan sejauh mana kekuatan sistem jama’ah, ketahanan khithah-nya, keberhasilannya mewujudkan tujuan, dan ketegarannya menghadapi berbagai tantangan. Kepemimpinan – dalam dakwah ikhwan – menduduki posisi guru dalam hal fungsi kepengajaran; posisi syaikh dalam aspek kependidikan ruhani; dan posisi pemimpin dalam aspek penentuan kebijakan politik secara umum bagi dakwah. Dakwah kami menghimpun pengertian ini secara keseluruhan, dan tsiqah kepada pemimpin adalah segala-galanya bagi keberhasilan dakwah.


Tidak ada komentar:

Bagi para pengunjung, jangan cuma lihat n copy paste ja. tapi kami sangat berharap jikalau anda berkenan untuk memberi 'COMMENT', atas perhatiannya kami ucapkan beribu-ribu terimakasih.